Memaknai Peristiwa Sumpah Pemuda dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Pendidikan

Andi Suwirta

Abstract


INTISARI: Sejarah sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu adalah satu hal. Namun makna dan interpretasi terhadap peristiwa sejarah itu adalah hal lain lagi. Jika yang pertama berkenaan dengan kenyataan objektif dan hanya sekali terjadi; sedangkan yang terakhir merupakan kenyataan subjektif dan dapat diproduksi atau direproduksi untuk kepentingan pendidikan dalam arti luas. Pernyataan ini relevan untuk membahas dua peristiwa sejarah yang dinilai penting oleh bangsa Indonesia, yakni peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dan peristiwa Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Makalah ini berusaha untuk menjelaskan, menafsir, dan memaknai dua peristiwa tersebut dalam perspektif pendidikan. Hal ini penting untuk disadari dan dikritisi bahwa sejarah tentang penulisan sejarah, atau historiografi, adalah wilayah tafsir terhadap realitas dan peristiwa sejarah yang sebenarnya. Masalah-masalah yang berkenaan dengan perspektif, kepentingan, kaedah penelitian, serta gayawacana sangat mempengaruhi produk akhir dari sebuah karya sejarah. Tafsir terhadap peristiwa sejarah, dengan demikian, juga bisa berbeda-beda sesuai dengan jiwa zamannya, sebagaimana ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia, setelah merdeka sampai sekarang, ketika menafsir dan memaknai peristiwa Sumpah Pemuda 1928 dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945.

KATA KUNCI: Memaknai peristiwa, sejarah Sumpah Pemuda dan Revolusi Indonesia, tafsir sejarah, dan perspektif pendidikan.

ABSTRACT: “Interpreting the Events of Youth Pledge and Indonesian Independence Revolution in the Perspectives of Education”. History as an event that was actually happened in the past is one thing. But the meaning and interpretation of historical events are something else again. If the first thing is pertaining to the objective reality and only once occurred; whereas the latter thing is a subjective reality and can be produced or reproduced for educational purposes in a broad sense. This statement is relevant to discuss two historical events are considered important by Indonesian people, namely the events of Youth Pledge on October 28, 1928 and the Indonesian Revolution on August 17, 1945. This paper seeks to explain, interpret, and make sense of these two events in the perspectives of education. It is important to realize and criticized that the history of historical writing, or historiography, is a domain of interpretation towards the reality and actual historical events. Issues relating to the perspectives, interests, research methods, as well as mode of discourse affected greatly the final product of a historical work. Interpretation of historical events, thus, can also vary in accordance with the spirit of its age, as shown by the people of Indonesia, after gaining the independence until now, when they have been interpreting and meaning the events of Youth Pledge in 1928 and Indonesian Independence Revolution in 1945.

KEY WORD: Meaning to the events, histories of Youth Pledge and Indonesian Revolution, historical interpretation, and perspectives of education.

About the Author: Andi Suwirta, M.Hum. adalah Dosen Senior di Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI (Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, Jawa Barat, Indonesia; dan Ketua Umum ASPENSI (Asosiasi Sarjana Pendidikan Sejarah Indonesia), periode 2013-2018. Alamat emel yang bisa dihubungi adalah: andisuwirta@yahoo.com

How to cite this article? Suwirta, Andi. (2015). “Memaknai Peristiwa Sumpah Pemuda dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Pendidikan” in SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education, Vol.1(1) April, pp.57-68. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, APAKSI Bandung, and KEMENPORA RI Jakarta, ISSN 2407-7348.

Chronicle of the article: Accepted (March 2, 2015); Revised (March 22, 2015); and Published (April 21, 2015).


Keywords


Memaknai Peristiwa; Sejarah Sumpah Pemuda dan Revolusi Indonesia; Tafsir Sejarah; Perspektif Pendidikan

Full Text:

PDF

References


Abdulgani, Roeslan. (1964). Dihadapan Tunas Bangsa. Djakarta: Penerbit B.P. Prapantja.

Abdullah, Taufik [ed]. (1985). Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta: Penerbit LP3ES, cetakan ketiga.

Abdullah, Taufik. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika.

Alfian, Magdalia. (2011). “Pendidikan Sejarah dan Permasalahan yang Dihadapi” dalam KHAZANAH PENDIDIKAN: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol.III, No.2 [Maret].

Anderson, Ben. (1987). Revolusi Pemuda. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, Terjemahan.

Anderson, Benedict R.O’G. (1990). Imagined Communities: Reflections on the Origins and Spread of Nationalism. London: Verso, 6th edition.

Anderson, Benedict R.O’G. (1991). “Gagasan tentang Kekuasaan dalam Kebudayaan Jawa” dalam Miriam Budiardjo [ed]. Aneka Pemikiran tentang Kuasa dan Wibawa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Terjemahan, cetakan ketiga.

Brinton, Crane. (1974). Anatomi Revolusi. Jakarta: Penerbit Bhratara, Terjemahan.

Carr, David. (2003). “History, Fiction, and Human Time: A Symposium on History and the Limits of Interpretation”. Tersedia secara online juga di: http://www.ruf.rice. edu/~culture/papers/CARR.htm [diakses di Bandung, Indonesia: 4 November 2014].

Cooper, Hilary. (1992). The Teaching of History: Implementing the National Curriculum, Studies in Primary Education. London: David Fulton Publishers.

Dickinson, A.K., P.J. Lee & P.J. Rogers. (1984). Learning History. London: Heinemann Educational Books.

Foulcher, Keith. (2000). Sumpah Pemuda: Makna & Proses Penciptaan atas sebuah Simbol Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Penerbit Komunitas Bambu, Terjemahan.

Fukuyama, Francis. (2001). Kemenangan Kapitalisme dan Demokrasi Liberal. Yogyakarta: Penerbit Qalam, Terjemahan.

“Gerakan Mahasiswa di Indonesia”. Tersedia secara online juga di: http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_mahasiswa_di_Indonesia [diakses di Bandung, Indonesia: 2 Maret 2015].

Hasan, Said Hamid. (1998). “Kebijakan dan Pelaksanaan Sejarah di Lingkungan Depdikbud”. Makalah dalam Simposium Pengajaran Sejarah, diselenggarakan oleh Depdikbud RI [Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia] di Jakarta.

Kahin, George McTurnan. (1970). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca and London: Cornell University Press.

Kahin, Audrey R. (1990). Pergolakan Daerah pada Awal Kemerdekaan. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, Terjemahan.

Kartodirdjo, Sartono. (1996). “Ideologi Bangsa dan Pendidikan Sejarah”. Makalah dalam Kongres Nasional Sejarah di Jakarta pada tanggal 12-15 November.

Kuntowijoyo. (1999). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Bentang Budaya.

Lombard, Denys. (1996). Nusa Jawa Silang Budaya: Batas-batas Pembaratan, Jilid 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Terjemahan.

Madandar Arani, Abbas, Lida Kakia & Zahra Babaie. (2015). “Comparative Perspectives on Educational Assessment System at Primary Schools in Japan and Iran” in EDUCARE: International Journal for Educational Studies, Vol.7(2) February, pp.93-102. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UMP Purwokerto, ISSN 1979-7877. Available online also at: http://educare-ijes.com/comparative-perspectives-on-educational-assessment-system/

Mahasin, Aswab, Ismed Natsir & Thamrin Hamdan [eds]. (1985). Perjalanan Anak Bangsa: Asuhan dan Sosialisasi dalam Pengungkapan Diri. Jakarta: Penerbit LP3ES [Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial].

Malet, A. & J. Isaac. (1989). Revolusi Perancis, 1789 — 1799. Jakarta: PT Gramedia, Terjemahan.

“Menpora Tantang Pemuda Lahirkan Sumpah Pemuda Baru”. Tersedia secara online juga di: http://www.fpkb-dpr.or.id/2015/04/30/menpora-tantang-pemuda-lahirkan-sumpah-pemuda-baru/ [diakses di Bandung, Indonesia: 31 April 2015].

Morgan, Edmund S. [ed]. (1965). The American Revolution: Two Centuries of Interpretation. USA [United States of America]: Prentice-Hall, Inc.

Neuman, Lawrence W. (2000). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Boston, London, and Toronto: Allyn and Bacon, fourth edition.

Notosusanto, Nugroho. (1981). Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Palmer, Robert R. (1969). “The French and American Revolutions Considered Together” dalam Edwin Fenton [ed]. 32 Problems in World History: Sources Readings and Interpretations. Illinois: Scott, Foresman and Company.

Philpott, Simon. (2003). Meruntuhkan Indonesia: Politik Postkolonial dan Otoritarianisme. Yogyakarta: Penerbit LKiS, Terjemahan.

Rahadiansyah & Bajo Winarno. (2006). Catatan Emas: Kisah 20 Pemuda Indonesia yang Mengukir Sejarah. Jakarta: Kemenegpora RI [Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia] bekerjasama dengan PT Excelcomindo Tbk, editor oleh Dwi S. Irawanto, cetakan pertama.

Reid, Anthony J.S. (1974). Indonesian National Revolution, 1945-1950. Hawthorn Victoria Australia: Longman.

Reksodipuro, Subagio & I.N. Soebagijo [eds]. (1974). 45 Tahun Sumpah Pemuda. Jakarta: Yayasan Gedung-gedung Bersejarah.

Ricklefs, M.C. (1991). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Terjemahan.

Sachse, William L. (1970). English History in the Making: Reading from the Sources, Since 1689. Toronto and London: Giun-Blaisdell A Xerox Company.

Sargent, Lyman Tower. (1986). Ideologi Politik Kontemporer. Jakarta: PT Bina Aksara, Terjemahan.

Service, Robert. (2000). Lenin: A Biography. London: Macmillan.

Sjamsuddin, Helius. (1996). Metodologi Sejarah. Jakarta: PPTA Ditjendikti Depdikbud RI.

Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sulistyo, Hermawan. (2002). Lawan! Jejak-jejak Jalanan di Balik Kejatuhan Soeharto. Jakarta: Penerbit Pensil-324.

Sumarmo, Utari. (1996). “Piagetian Cross-Cultural Study on Indonesian High-School Subjects”. Paper presented in International Conference on Education: Issues in Education of Pluralistic Societies and Responses to the Global Challenges Towards the Year 2020, Joint-Committee between IKIP Bandung, Indonesia and La Trobe University, Australia, in Bandung, 11-13 November.

Suwirta, Andi. (2000). Suara dari Dua Kota: Revolusi Indonesia dalam Pandangan Surat Kabar Merdeka (Jakarta) dan Kedaulatan Rakjat (Yogyakarta) 1945-1947. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Suwirta, Andi. (2003). “Sumpah Pemuda dan Sumpah Gue-Muda: Memaknai Peristiwa Sejarah yang Berubah”. Makalah dalam Diskusi Ilmiah di HIMAS [Himpunan Mahasiswa Sejarah] di FPIPS UPI [Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia] Bandung, pada tanggal 28 Oktober.

Suwirta, Andi. (2010). “Dua Negara-Bangsa Melihat Masa Lalunya: Konfrontasi Indonesia — Malaysia (1963-1966) sebagaimana Dikisahkan dalam Buku-buku Teks Sejarahnya di Sekolah” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.3(2) November. Bandung: Minda Masagi Press, ISSN 1979-0112.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal, Nasional, dan Global. Bandung: Historia Utama Press.

Woolever, Roberta M. & Kathryn P. Scott. (1988). Active Learning in Social Studies: Promoting Cognitive and Social Growth. Boston and London: Scott, Foresman and Company.

Zulkarnaen, Happy Bone et al. [eds]. (1985). Kelas Menengah dalam Perdebatan. Jakarta: t.p. [tanpa penerbit].